EXAMINE THIS REPORT ON REOG PONOROGO KAITAN DENGAN KONDISI GEOGRAFIS

Examine This Report on reog ponorogo kaitan dengan kondisi geografis

Examine This Report on reog ponorogo kaitan dengan kondisi geografis

Blog Article

Tokoh tari yang dibawakan dengan ekspresi semangat dan saling berpasangan ini menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda saat berlatih.

Apa saja makna di balik pertunjukkan serta setiap karakter yang ada di dalamnya? Berikut penjelasannya.

Tarian tradisional ini bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga sebuah ritual yang penuh makna dan nilai budaya. Tarian ini melibatkan kombinasi dari seni tari, musik, dan kostum yang menakjubkan.

Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Selain itu, ternyata ia juga sudah memiliki banyak sekali selir. Hanya saja, ia belum memilih siapa yang menjadi permaisuri karena merasa tidak ada yang pantas, kecuali Dewi Sanggalangit.

Dalam pertempuran di hutan ternyata pasukan-pasukan yang dikirim itu telah dikalahkan oleh Singa Barong, sehingga memaksa Kelana untuk turun tangan secara langsung.

Mulanya Ki Ageng Kutu marah besar yang diakibatkan oleh pengaruh kuat here dari pihak istri raja yang berasal dari negeri Cina. Lebih dari itu, Ki Ageng Kutu juga merasa marah dan tidak terima kepada rajanya sendiri disebabkan karena dalam masa pemerintahannya banyak terjadi kecurangan dan korupsi dimana-mana.

just one group of Reog commonly contains a Warok aged, some younger warok, pembarong, dancers Bujang Ganong and King Kelono Suwandono. quantity of reog group ranged from 20 to 30-particular person, the primary position is in the fingers of warok and pembarong.

Petani itu lantas pulang ke rumah. Ia terus saja memikirkan padinya. Ia bertekad untuk membuat padi-padinya tumbuh seperti padi milik orang lain.

Dari sekian banyak tari tradisional yang ada di Indonesia, Tari Reog Ponorogo adalah satu dari beberapa tari yang sering ditampilkan di publik, mulai tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

 tahun 1984, Tari Reog memiliki kisah tersendiri dalam proses kemunculannya. Sejarahnya berasal dari cerita rakyat. Ada lima versi cerita yang berkembang, namun yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu.

Di dalam tarian ini terdapat penari topeng yang menyerupai harimau berukuran besar dengan hiasan bulu ekor merak. Beberapa penari lainnya mengenakan kostum raja, panglima perang, kesatria dan prajurit yang menunggang kuda.

Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan di atasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Tiongkoknya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jathilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng Singa Barong yang mencapai lebih dari fifty kg hanya dengan menggunakan giginya.

Reog Ponorogo saat ini banyak dipentaskan dalam berbagai acara seperti pernikahan, khitanan atau hari-hari besar Nasional lainnya.

Report this page